Jumat, 20 September 2013

Cinta diantara ratusan kilometer

          Jarak sejauh ini tak mampu membuat kita berbuat dan bergerak lebih banyak. Seakan akan aku dan kamu tak punya ruang untuk saling menatap. Rasanya menyakitkan bila ini dijadikan alasan untuk tidak banyak bertemu. Setiap hari aku menahan rindu yang semakin memuncak. Inikah rasanya bila kita berada dalam ratusan kilometer?
          Aku membayangkan jika kamu bisa terus bedara disampingku, mungkin tak akan ada air mata. Ketika hanya tulisan dan suara yang bisa menguatkan kita, maka tentu tak akan ada kata rindu yang terlontar dari bibir kita ketika perasaan itu membabibuta.
          Apa yang kita pertahankan selama ini? Sekuat apakah cinta kita ini? Mempertahankan dan kadangkala memicu adanya pertengkaran. Tanpa jaran kita tak pernah tau bahwa tak ada cinta tanpa rindu. Kita jarang sekali saling menatap, menggenggam tangan, berpelukan tapi percayalah walaupun kita tak saling bersentuhan bukan berarti cinta kita punya banyak kekurangan.
          Kita masih saling meraba apa itu cinta dan saling mencari alasan untuk bertahan. Rasa rindu, rasa cemburu dan rasa ragu itu adalah sebuah pemanis. Tak ada hal yang sangat berat, jika kita melewatinya bersama.
          Selama bulan masih menerangi malam hari dan selama sinar matahari yang menyengat kulit kita masih sama, maka pertemuan kita masih akan terjadi.
          Jarak hanyalah sebuah angka, jika kita masih memperjuangkan cinta kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar